Setahun Di Bener Meriah
Setelah hampir dua tahun bertugas di Pengadilan Agama Mempawah, Kalbar. Kini takdirku mengharuskan aku pindah ke Mahkamah Syar'iyah Simpang Tiga Redelong (selanjutnya MS Redelong), Kabupaten Bener Meriah Provinsi Aceh karena aku di promosikan menjadi Wakil Ketua disana. Tugasku kali ini tanpa di dampingi isteri dan kedua anakku. Keputusan ini diambil mengingat jarak yang jauh antara Mempawah dan Aceh serta jabatan pimpinan biasnaya tidak akan lama, paling hanya setahun dua tahun saja. Hal ini akan berakibat pada sekolah anak-anakku, yang mana mereka pastinya akan pindah-pindah terus, ditambah waktu itu isteriku sedang melanjutkan S2 di UHAMA, maka bismillah aku pergi sendiri ke Bener Meriah.
Salah satu ciri khas di Bener Meriah adalah udaranya yang dingin, nampaknya lebih dingin dibanding Parakan (Majalengka) tempat kelahiranku. Suhu disini bisa sampai 15 derajat, apalagi kalau sudah hujan turun, bisa tambah dingin lagi. Pegawai di MS Redelong tidak begitu banyak, seperti di pengadilan agama di Jawa, disini paling bater hanya 23 orang, itupun termasuk pegawai honorer. maklum untuk Panmud dan Kasubag saja ada yang kosong, jadi tidak terisi full jabatan-jabatan tersebut, coba kalau di jawa, pasti berebut tuh...
Keadaan Kantor dan Peranku
Peranku sebagai Wakil Ketua nampaknya biasa-biasa saja, tidak ada yang istimewa, namun setidaknya saya sudah berupaya untuk membantu ketua untuk menjalankan kinerja dengan sebaik-baiknya. Secara subyektif, adalah kemajuannya (ngaku dewek, wkwkwk), contohnya saja dalam implementasi SIPP, alhamdulilah menjelang akhir tahun, rengkin SIPP bisa dibawah 100 besar yang pada tahun 2021 hanya bisa mencapai rengking 120 an, ini karena saya sangat perhatian terkait upload putusan, betapa saya harus memantau setiap malam makanakala ada putusan yang berlum ter upload ke dirput putusan, tapi sayang menjelang akhir tahun jebok juga, upload putusan tidak 100 % karena ada beberapa putusan yang tertinggal. Disamping itu, rengking triwulan juga mengalami kenaikan, yang biasa hanya rengking 80 ke atas, sekarang sudag bisa masuk 50 besar. Tentu pencapaian itu masih jauh dari target yang segarusnya 20 besar. Disamping itu, salah satu kehalianku adalah membuat blanko dokument di aplikasi Aps_Badilag yang sedikit banyaknya telah membantu kinerja Hakim dan SIPP dalam pembuatan Putusan dan Berita Acara.
Namun perlu diakui, ada planning-planning dan terobosan-terobosan yang tidak tercapai, hal ini dikarenakan kurangnya koordinasi dan adanya ego sektoral, tapi biarlah itu nanti jadi PR kedepan MS Redelong.
Kehidupan sehari-hariku
Di Redelong, aku tinggal di kos-kosan bedengan milik Kak Ida, tempat ini dulu di tempati Pak Yunan, Wakil Redelong sebelum aku. Aku hanya melanjutkannya. Enaknya disini, fasilitas sudah tersedia, Kulkas, Ranjang dan Kasur, Lemari, Mesin Cuci, Pemanas Air, Kompor, Karpet, Kursi, Dispenser dan galonnya serta perabotan makan sudah tersedia, jadi aku tinggal makai saja sehingga aku hemat tidak usah beli ini beli itu lagi.
Yang aku suka juga di tempat ini, dekat dengan mushola (disini nyebutkna Menasah), jadi aku bisa sholat berjamaah di Menasah ini.
Karena aku orang "rumahan" jadinya aku jarang sekali main kesana main kesini, bahkan apabila libur pun aku hanya di kosan saja, paling keluar kalau ada perlunya. Makanya aku sebenarnya agak menyesal juga belum sempat meng ekplor Bener Meriah, bahkan ke tempat pemandian air panas saja aku belum pernah mencobanya, padahal sering kali lewat tempat itu.
Kapan Pulangnya ?
Selama tugas disini aku hanya pulang beberapa kali saja, sebenarnya aku programkan 3 bulan sekali pulang ke Serang, tapi itu juga tergantung sikon dan ongkos. Selama tahun 2022 saja, perasaan aku baru pulang 3 kali saja, yaitu pada bulan Januari, Lebaran (April) dan Oktober. Tentu saja ini sangat mengharukan, mengingat aku tidak bisa banyak berkumpul secara fisik dengan keluargaku. Mudah-mudahan Allah swt mendengar keluhan ku ini.
Bagaimana perjalanan ke Bener Meriah ?
Dulu waktu awal-awal ke Bener Meriah, aku bertolak dari Bandara Soekkarno Hatta ke Bandara Iskandar Muda Aceh, menggunakan penerbangan pagi-pagi, kalau tak salah jam 04.30 WIB. Waktu pertama kali itu kalau tak salah tanggal 14 September 2021, dan waktu itu ada insiden dimana aku ketinggalan pesawat. Maka mau tak mau aku balik kanan, dan aku beli tiket lagi. Keesokan harinya, tanggal 15 September 2021 aku balik lagi ke Soetta dan akhirnya bisa terbang ke Banda Aceh. Sampai di Banda Aceh sekitar jam sembilanan dan aku langsung nyari taksi dan menuju terminal Leung Batta, kalau tak salah ongkosnya 120.000, agak mahal juga maklum taksi bandara. Lalu dari terminal itu, aku naik travel hiace ke Bener Meriah, ongkosnya waktu itu kalau tak salah 120 ribu. Itu rute perjalananku ke Bener Meriah pada awal-awal aku kesana.
Karena di Bener Meriah juga ada bandara kecil, Pernah juga aku menggunakan pesawat langsung dari Jakarta ke Bener Meriah. Itu tiketnya masih murah, kalau tak salah 1.200.000 sudah bisa naik pesawat dari Soetta ke Bandara Rembele, setelah ongkos mahal, aku tidak pernah lagi naik pesawat, alhasil aku hanya mencicipi pesawat dari bandara Rembele sekali-kalinya.
Setelah itu, aku mencari info lain apabila aku ingin pulang ke Banten. Alhasil setelah itu aku menggunakan rute ke Medan. Jadi, dari Bener Meriah aku baik mobil bus, aku biasa pake Bus Putra Pelangi perjalanan malam (pukul 8 malam), busnya lumayan nyaman, onngkosnya waktu pertama kali sekitar 80 ribu namun lambat laun mengalami kenaikan dan terkahir aku baik bus itu, kalau tak salah ongkosnya udah 260 an. Gara-gara naik BBM. Jadi, untuk ke Bandara Kualanamun Medan, aku turun di pool Bus Putra Pelangi, lalu aku jalan kali sebentar ke Pool Bus Bandara ALS, waktu itu ongkos ke Bandara hanya 25 ribuan, lebih murah bila dibanding pake Taksi Online yang bisa mencapai 130 ribuan.
Untuk pulangnya lagi dari Serang ke Bener Meriah, aku tidak lagi berangkat malam dini hari, tapi aku berangkat pagi, dari rumah jam 08 pagi naik Damri Bandara, lalu naik pesawat jam 11 siang dan sampai Kualanamum biasanya jam 4 sore. Setelah itu aku naik ALS ke depan Pool Putra Pelangi dan biasanya Bus Putra Pelangi akan berangkat ke Takengon jam 7 malam. Sampai Bener Meriah sekitar jam 5 pagi pas subuh tiba.
Itulah barang kali sedikit kisahku pernah tinggal di Kabupaten Bener Meriah. Oh ya, dulu Pak Jokowi juga pernah tinggal disini lgo, beliau pernah kerja di Perhutani sekitar 2 tahunan, dan ternyata beliau jadi Presiden. Begitu juga aku, pernah tugas disini, ya mudah-mudahan saja ada takdir baik menimpaku seperti takdirnya Pak Jokowi jadi Presiden RI, he...
Oke gaess..itu saja ya ceritaku, nanti kita sambung lagi...
Komentar
Posting Komentar