Postingan

š—›š˜‚š—øš˜‚š—ŗš—®š—» š—–š—®š—ŗš—Æš˜‚š—ø š—±š—¶ š—”š—°š—²š—µ: š——š—¶š˜š—²š—»š˜š—®š—»š—“ Tš—®š—½š—¶ š—±š—¶š—¶š—»š—“š—¶š—»š—øš—®š—»

Gambar
Foto: Terpidana sedang dicambuk Menjelang di sahkannya Qonun No 6 Tahun 2014, mata dunia tertuju ke Aceh. Sebuah provinsi di Indonesia yang diberi wewenang khusus menjalankan syariat islam. Berbagai pihak yang pro mensyukuri lahirnya qonun tentang hukum Jinayat ini tapi tidak bagi yang kontra, mereka menganggap qonun Jinayat ini diskriminatif dan tidak mengindahkan hak asasi manusia. Salah satu alasannya karena adanya hukuman cambuk yang mereka nilai sudah tidak relevan karena di dalamnya terdapat penyiksaan dan cenderung tidak manusiawi. Namun dibalik kontroversi itu, nyatanya qonun itu di sahkan juga dan sudah berjalan lebih kurang 8 tahun. Hal ini berarti masyarakat aceh setuju dengan adanya qonun Jinayat tersebut. Sebetulnya dalam qonun tersebut, hukumannya (uqubat) tidak hanya cambuk, namun ada juga penjara, bahka membayar emas. Jadi sejatinya tidak harus dengan hukuman cambuk saja. Misalkan saja, terhadap jarimah judi, hakim bisa menjatuhkan padanya hukuman cambuk, penjara atau m...

Setahun Di Bener Meriah

Setelah hampir dua tahun bertugas di Pengadilan Agama Mempawah, Kalbar. Kini takdirku mengharuskan aku pindah ke Mahkamah Syar'iyah Simpang Tiga Redelong (selanjutnya MS Redelong), Kabupaten Bener Meriah Provinsi Aceh karena aku di promosikan menjadi Wakil Ketua disana. Tugasku kali ini tanpa di dampingi isteri dan kedua anakku. Keputusan ini diambil mengingat jarak yang jauh antara Mempawah dan Aceh serta jabatan pimpinan biasnaya tidak akan lama, paling hanya setahun dua tahun saja. Hal ini akan berakibat pada sekolah anak-anakku, yang mana mereka pastinya akan pindah-pindah terus, ditambah waktu itu isteriku sedang melanjutkan S2 di UHAMA, maka bismillah aku pergi sendiri ke Bener Meriah. Salah satu ciri khas di Bener Meriah adalah udaranya yang dingin, nampaknya lebih dingin dibanding Parakan (Majalengka) tempat kelahiranku. Suhu disini bisa sampai 15 derajat, apalagi kalau sudah hujan turun, bisa tambah dingin lagi. Pegawai di MS Redelong tidak begitu banyak, seperti di pengad...

Panasnya suasana Pilpres...

Sudah beberapa kali saya mengikuti pemilu, khususnya Pilpres. Mungkin pilpres tahun 2019 inilah yang sedikit agak panas. Pilpres kali ini rasanya penuh dengan drama kalau tidak dibilang seperti telenovela. Sikut-sikutannya lebih mengena, politik identitasnya lebih kentara dan permusuhannya lebih terasa. 

Jalur ke Pengadilan Agama Muara Bulian

Kala itu 27 Oktober 2013, saya pertama kali menapakan kaki di Kota Muara Bulian - Kabupaten Batang Hari. Kedatanganku ini tidak lain dalam rangka tugas pertamaku sebagai Hakim PA Muara Bulian. Kala itu, beberapa minggu sebelum dilantik, aku sudah mulai browsing di internit eh internet wabil khusus di Mbah google tentang rute perjalananku ke Muara Bulian nnti, di pikiranku...nanti dari jakarta naik pesawat apa (maklum kala itu aku blm  pernah naik pesawat), nnti turun di bandara apa, terus dari bandara ke Bulian naik apa, terus di Bulian nginep dimana, pokoknya masih awam bener deh, maklum sejatinya aku bukan sosok petualang jadi agak was was klo pergi ke tempat baru walau kala itu aku ditemani alm. Ayahandaku.

Duh...Beli daging di Pasar, Halal atau Haram ya?‎

Bagi kamuslimin, perihal makanan halal ( halal food) merupakan sesuatu yang sangat penting untuk diperhatikan. Jangan sampai makanan yang dimakan termasuk kategori makanan tidak halal, minimal secara dzatnya, lebih-lebih secara sifatnya. Terlebih bagi seorang muslim yang tinggal di daerah yang beragam agama. Hal ini menimbulkan kekhawatiran, jangan-jangan ayam atau sapi yang dijual di pasaran tidak halal karena (misalkan) ketika disembelih tidak dilafalkan asma Allah atau jangan-jangan orang yang menyembelih adalah non muslim.

Asyiknya Perjalanan Jambi - Serang Lewat Darat

Sewaktu saya bertugas di Kabupaten Batang Hari Provinsi jambi, tepatnya di Pengadilan Agama Muara Bulian. Seringkali saya dan keluarga (satu isteri, dua anak, he...) pulang kampung alias mudik ke pulau jawa tepatnya ke Banten dan Majalengka dengan menggunakan tranportasi darat tepatnya mobil pribadi dan lebih tepatnya lagi pakai mobil Ertiga, mobil kesayangan kami sekeluarga... he.... Oke akan saya gambarkan suasana perjalanan kami....ikuti cerita saya ya...

Langkahku entah kemana lagi

Aku sadar, bahwa profesiku sebagai Hakim dapat membawaku  ke berbagai daerah di Indonesia. Sehingga menjadi sebuah konsekuensi bagiku tidak tinggal di kampung halaman. Terlahir sebagai anak suku sunda, tepatnya di Desa Salawangi Kecamatan Bantarujeg Kabupaten Majalengka, sejak tamat Aliyah, aku memang jarang tinggal di kampung. Karena selepas itu aku pergi ke Kota Jogjakarta untuk melanjutkan pendidikanku di kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sejak tahun 2004 sampai dengan tahun 2010.